LAPORAN
TETAP
PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM II
SISTEMATIKA,ANATOMI DAN MORFOLOGI IKAN NILA
(Oreochromis
niloticus) DAN TIKUS (Mus
musculus )
OLEH
NAMA :
SUL MAJDI
NIM :
151 115 087
KELAS :
II-C
KELOMPOK :
II ( Dua )
JURUSAN
PENDIDIKAN IPA BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (
IAIN )
MATARAM
2012
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan Tetap Biologi Umum II ini disusun untuk memenuhi
dan melengkapi tugas pada acara Praktikum Biologi Umum II
Mataram Mei 2012
Disahkan Oleh:
Coor. Assisten
Co. Assisten
( YULIATIN S.Pd ) (
KHAERUL BARIAH )
NIM : 151 105 023
Mengetahui
Dosen Pengampu
( MUHAMMAD NIZAR , M.Pd.Si )
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur
Kehadirat Allah S.W.T ,yang selalu memberikan kesehatan dan kesempatan, serta
limpahan rahmat dan karuniaNya. Alhamdulillah saya ucapakan atas
terselesaikannya Laporan Tetap praktikum Biologi Umum II Kegiatan VI tentang”SISTEMATIKA,ANATOMI DAN MORFOLOGI IKAN
NILA( Oreochromis niloticus) DAN
TIKUS (Mus Musculus) ” ini,dimana laporan tetap ini disusun
dengan baik sesuai kemampuan penyusun,dan dalam pembuatan laporan ini saya
tidak mendapatkan halangan yang berarti yang dapat mengganggu terselesaikannya
penyusunan laporan.Adapun tujuan pembuatan laporan ini adalah sebagai syarat
yang diperlukan dalam mata kuliah Biologi Umum II yang penyusunannya merupakan
langkah awal dalam meningkatkan kegiatan praktikum.
Terima kasih saya
ucapkan kepada pihak pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan ini,sehingga
laporan dapat terselesaikan dalam batas waktu yang telah di tentukan.Dan semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat bagi setiap yang membacanya,khususnya
kepada kami selaku penyusun.Mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam
penyusunan laporan,Kritik dan saran yang
membangun selalu kami nantikan guna menjadi pembelajaran bagi kami dalam
menyusun laporan laporan lainnya dimasa yang akan datang. Terima kasih
Mataram Mei
2012
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Maksud dan Tujuan
C.
Waktu dan Tempat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODOLOGI
A.
Alat dan Fungsi
B.
Bahan dan Fungsi
C.
Cara Kerja
BAB IV PEMBAHASAN
A.
Data Hasil
Pengamatan
B.
Analisa Prosedur
C.
Analisa Hasil
BAB V PENUTUP
1.
Kesimpulan
2.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ikan merupakan
salah satu diantara organisme kelompok vertebrata yang paling besar jumlahnya. Ikan mendominasi
kehidupan di air seluruh permukaan bumi.Tikus
pun didaratan memiliki jumlah yang besar dan dikenal sebagai organisme
hama.Keduanya sangat beragam dalam adaptasi morfologi, anatomi hingga tingkah laku.Keberagaman ini menimbulkan keingintahuan untuk
mengenali ikan dan tikus lebih lanjut yang dikaji secara ilmiah melalui prinsip
biologi.Dalam biologi telah kita ketahui bersama bahwa morfologi itu ilmu yang
mempelajari bentuk dan susunan luar mahluk hidup,sedangkan anatomi sebaliknya
yaitu ilmu yang mempelajari struktur dalam suatu mahluk hidup.Dari anatomi dan
morfologi ini kami bermaksud mengadakan pengamatan dalam praktikum untuk dapat
mengetahui bagaimana struktur morfologi dan anatomi yang menyusun tubuh ikan
dan tikus.Adapun dalam praktikum ini kami menggunakan ikan nila sebagai wakil
dari ikan untuk diamati.Jenis ikan nila yang digunakan sebeagai bahan percobaan
yaitu ikan nila pipih berwarna putih kehitaman.Sedangkan untuk tikus kami
menggunakan tikus rumah.Dimana jenis tikus yang digunakan ini memiliki ukuran
sedang dengan warna bulu kecoklatan.
Adapun tujuan kedua kami melaksanakan praktikum adalah
untuk memenuhi kriteria SKS Biologi Umum II yang telah ditetapkan,dimana pembuatan laporan ini adalah sebagai syarat
yang diperlukan dalam mata kuliah Biologi Umum II yang penyusunannya merupakan
langkah awal dalam meningkatkan kegiatan praktikum.Berikut selengkapnya
mengenai ulasan jalannya praktikum ini.
B.
Maksud dan Tujuan
1.
Maksud
Praktikum ini dimaksudkan agar para praktikan dapat
mengetahui sistematika, anatomi, morfologi dari ikan DAN TIKUS
2. Tujuan
agar para
praktikan dapat melakukan pembedahan terhadap tubuh ikan dan tikus.
C.
Waktu dan Tempat
·
Hari/Tanggal : Jumat 18 Mei
2012
·
Waktu : 13.30-Selesai
·
Tempat : Laboratorium IPA
Biologi IAIN Mataram.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Ikan
nila adalah
jenis ikan air tawar yang dikenal menjadi ikan peliharaan yang
populer di kolam-kolam air tawar di Indonesia.
Nama ilmiahnya adalah Oreochromis
niloticus,
Ikan nila mempunyai tubuh yang berukuran sedang,
sirip yang dorsal (punggung) dengan duri yang tajam, sirip dubur (anal). Tubuh
berwarna kehitaman atau keabuan dengan beberapa pita gelap melintang (belang)
yang makin mengabur pada ikan dewasa
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas (class) : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Familia : Cichildae
Genus : Oreochromis sp.
Spesies : Oreochromis niloticus
Morfologi dan Anatomi Ikan Nila
Morfologi pada ikan nila yaitu berukuran sedang, dengan panjang total moncong hingga ujung ekor mencapai sekitar 30 cm dan memiliki sirip di bagian punggung dan di bagian anusnya
Anatomi pada
ikan nila yaitu tubuhnya berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita
gelap melintang (belang) yang makin mengabur saat ikan nila dewasa. Ekornya
bergaris-garis tegak. Tenggorokan, sirip dada, sirip perut, sirip ekor dan
ujung sirip punggung. Sirip punggung (dorsal) memiliki duri yang tajam yang
diikuti oleh jari-jari lunak atau bersekat umumnya bercabang. Sirip dubur
(anal)memiliki duri dengan jumlah tiga. Sirip dada dan sirip perut yang berpasangan
Sistem Pencernaan
Sistem pencernann pada ikan nila terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari mulut-rongga mulut-faring-esofagus-lambung-pilorus-usus-rektum-anus
Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi pada ikan nila yaitu :
Ikan nila memiliki system ekskresi berupa ginjal dan suatu lubang pengeluaran yang disebut lubang urogenital, yaitu suatu lubang tempat bermuaranya saluran ginjal dan yang berada di belakang anus.Ginjal pada ikan yang hidup di air laut memiliki sedikit glemelurus sehingga perisa hasil metabolism berjalan lambat dibandingkan ikan pada air tawar
Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi ialah sistem untuk mempertahankan spesies dangan menghasilkan keturunan yang fertil. Embriologi ialah urutan proses perkembangan dari zigot sampai pada anak ikan dst. Organ reprduksi daintaranya organ kelamin (gonad) menghasilkan sel kelamin (gamet) yaitu spermatozoa (gonad jantan), biasanya sepanjang kiri dan kanan lalu menghasilkan pula telur (gonad betina) yaiu ovari/ovarium.
Jenis dan Bagian Fungsi Sisik
Sistem pencernann pada ikan nila terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari mulut-rongga mulut-faring-esofagus-lambung-pilorus-usus-rektum-anus
Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi pada ikan nila yaitu :
Ikan nila memiliki system ekskresi berupa ginjal dan suatu lubang pengeluaran yang disebut lubang urogenital, yaitu suatu lubang tempat bermuaranya saluran ginjal dan yang berada di belakang anus.Ginjal pada ikan yang hidup di air laut memiliki sedikit glemelurus sehingga perisa hasil metabolism berjalan lambat dibandingkan ikan pada air tawar
Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi ialah sistem untuk mempertahankan spesies dangan menghasilkan keturunan yang fertil. Embriologi ialah urutan proses perkembangan dari zigot sampai pada anak ikan dst. Organ reprduksi daintaranya organ kelamin (gonad) menghasilkan sel kelamin (gamet) yaitu spermatozoa (gonad jantan), biasanya sepanjang kiri dan kanan lalu menghasilkan pula telur (gonad betina) yaiu ovari/ovarium.
Jenis dan Bagian Fungsi Sisik
1. Sisik
Koloid
Hanya
dijumpai pada ikan bangasa crossopterygi yang telah punah. Sisik ini
berlapis-lapis dimana lapisan terdalam terbangaun dari tulang yang memipih.
berlapis-lapis dimana lapisan terdalam terbangaun dari tulang yang memipih.
2. Sisik
Gonoid
Diitemukan pada ikan suhu lepisosteidane dan polyteride. Sisik ini serupa dengan sisik kosmoid dengan sebuah lapisan gemoin terletak diantara lapisan kasmin dan enamed.
Diitemukan pada ikan suhu lepisosteidane dan polyteride. Sisik ini serupa dengan sisik kosmoid dengan sebuah lapisan gemoin terletak diantara lapisan kasmin dan enamed.
3. Sisik Plakoid
Dimiliki oleh ikan hiu dan ikan bertulang belakang rawan lainnya.
Dimiliki oleh ikan hiu dan ikan bertulang belakang rawan lainnya.
4. Sisik leptoid
Didapati pada ikan yang bertulang belakang keras dan memiliki 2 bentuk sisik
Didapati pada ikan yang bertulang belakang keras dan memiliki 2 bentuk sisik
B.
Tikus (Mus musculus) adalah
hewan yang masih satu kerabat dengan tikus liar ataupun tikus rumah. Tikus ini
tersebar di seluruh dunia. Tikus ini sering ditemukan di dekat bangunan gedung
ataupun di tempat lain, jika terdapat makanan dan tempat berlindung. Tikus ini
semuanya berasal mula dari keturunan yang telah ada yaitu keturunan dari tikus
liar yamg sudah mengalami peternakan secara selektif. Tikus ini biasanya lebih
suka hidup pada tempat yang memiliki suhu lingkungan yang tinggi . Tikus atau mencit
adalah binatang asli Asia, India, dan Eropa Barat. Jenis ini sekarang ditemukan
di seluruh dunia karena pengenalan oleh manusia. Tikus memakan makanan manusia
dan barang-barang rumah tangga
Klasifikasi Tikus
Kerajaan : Animalia
Fillum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Super family : Muroidae
Familnya : Muridae
Sub suku : Murinae
Genus : Mus
Species : Musculus
Morfologi dan Anatomi Tikus
Morfologi tikus rumah memiliki panjang 65-95 mm dari ujung hidung hingga ujung tubuh .Warna bulu umumnya dari coklat muda sampai hitam dan ada pula yang memiliki warna putih. Tikus memiliki ekor panjang yang memiliki sedikit bulu dan memiliki deretan lingkaran sisik. Tikus rumah cenderung memiliki panjang bulu ekor lebih gelap ketika hidup erat dengan manusia, mereka berkisar 12-30 gram berat badanya.
Kerajaan : Animalia
Fillum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Super family : Muroidae
Familnya : Muridae
Sub suku : Murinae
Genus : Mus
Species : Musculus
Morfologi dan Anatomi Tikus
Morfologi tikus rumah memiliki panjang 65-95 mm dari ujung hidung hingga ujung tubuh .Warna bulu umumnya dari coklat muda sampai hitam dan ada pula yang memiliki warna putih. Tikus memiliki ekor panjang yang memiliki sedikit bulu dan memiliki deretan lingkaran sisik. Tikus rumah cenderung memiliki panjang bulu ekor lebih gelap ketika hidup erat dengan manusia, mereka berkisar 12-30 gram berat badanya.
Sistem
Pencernaan
terdiri atas
saluran pencernaan atau kelenjar-kelenjar yang berhubungan, fungsinya yaitu :
1.
Ingesti dan Digesti
makanan.
2.
Absorbsi sari-sari makanan.
3.
Eliminasi sisa makanan.
Sistem pencernaan pada hewan tikus sama dengan pencernaan pada manusia, karena tikus adalah hewan yang memiliki genetika lengkap dan mempunyai organ yang hampir sama dengan manusia.
Sistem pencernaan pada hewan tikus sama dengan pencernaan pada manusia, karena tikus adalah hewan yang memiliki genetika lengkap dan mempunyai organ yang hampir sama dengan manusia.
Sistem Ekresi
Sistem ekskresi mamalia ini hampir sama dengan manusia, tetapi sedikit berbeda yang di sebabkan oleh liingkun tempat tinggalnya. Paru-paru terletak di dalam rongga dada, di lindungi oleh struktur selangka dan di selaputi karung di dinding dikenal sebagai pelura. Bernafas kebanyakan dilakukan olh diagfragama paru-paru berada mengembang. Sangkar selangka juga boleh menguncup sedikit ini menyebabkan udara tertarik ke dalam keluar paru-paru melalui frakhea dan broknial tubes yang bercabang dan mempunyai alveolus di ujung yaitu karung kecil di kapilari yang penuhi darah. disini oksigen meresap banyak masuk kedalam darah, dimana akan di angkut oleh hemoglobin.
Sistim Reproduksi
Adapun tahapan pembentukan spematozoa di bagi atas 3 tahap yaitu :
Sistem ekskresi mamalia ini hampir sama dengan manusia, tetapi sedikit berbeda yang di sebabkan oleh liingkun tempat tinggalnya. Paru-paru terletak di dalam rongga dada, di lindungi oleh struktur selangka dan di selaputi karung di dinding dikenal sebagai pelura. Bernafas kebanyakan dilakukan olh diagfragama paru-paru berada mengembang. Sangkar selangka juga boleh menguncup sedikit ini menyebabkan udara tertarik ke dalam keluar paru-paru melalui frakhea dan broknial tubes yang bercabang dan mempunyai alveolus di ujung yaitu karung kecil di kapilari yang penuhi darah. disini oksigen meresap banyak masuk kedalam darah, dimana akan di angkut oleh hemoglobin.
Sistim Reproduksi
Adapun tahapan pembentukan spematozoa di bagi atas 3 tahap yaitu :
1.
Spermatogenesis.
2.
Tahapan meiosis
3.
Tahapan spermiogenesis
BAB III
METODOLOGI
1.
Alat dan Fungsinya
a.
1 set alat bedah : alat untuk membedah
b.
Nampan : sebagai wadah untuk
meletakkan ikan dan tikus yang dibedah
c.
Sarung tangan :
pelindung tangan dan alat perlengkap dalam pembedahan
d.
Jarum pentul : untuk menjepit badan ikan nila
dan tikus yang dibedah
e.
Silet : untuk membantu
pembedahan
2.
Bahan dan Fungsinya
a.
Ikan nila : sebagai objek pengamatan
b.
Tikus : sebagai objek pengamatan
c.
Tissue : untuk membersihkan alat
praktikum
d.
Kapas : untuk mengambil etanol yang
bersifat menyerap larutan
e.
Etanol : untuk mensterilkan alat bedah
f.
Chloroform : untuk membius tikus
3.
Cara Kerja
·
Ikan Nila ( Oroechromis niloticus )
a.
Menyiapkan Ikan
Nila
b.
Menusuk media
oblongata
c.
Setelah
mati,mengamati bagian-bagiannya
d.
Melakukan
pembedahan
e.
Mengamati organ
organnya
f.
Mencatat dan
menggambar hasilnya
·
Tikus ( Mus musculus )
a.
Membius tikus
dengan chloroform menggunakan kapas
b.
Meletakkan
distreofoam dan dikepit dengan jarum pentul
c.
Mengamati dan
menggambar
d.
Membedah tikus
e.
Mengamati
bagian-bagiannya
f.
Mencatat dan
menggambar hasilnya
BAB IV
PEMBAHASAN
I.
Ikan Nila ( Oreochromis niloticus )
- Data Hasil Pengamatan
Gambar Morfologi
|
Keterangan
|
|
|
|
|
Gambar Anatomi
|
Keterangan
|
|
|
|
|
- Tikus ( Mus musculus )
Gambar Morfologi
|
Keterangan
|
|
|
|
|
Gambar Morfologi
|
Keterangan
|
|
|
|
|
- Analisis Prosedur
- Ikan Nila
Adapun prosedur
yang kami lakukan dalam menjalankan praktikum ini adalah sebagai berikut.
Pertama-tama menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
dalam praktikum,alat-alat yang digunakan antara lain, 1 set alat bedah
untuk membedah ikan nila,sebuah nampan sebagai wadah untuk meletakkan
ikan yang diamati, Silet untuk membantu pembedahan , dan sarung tangan sebagai
pelindung tangan dan alat perlengkap dalam pembedahan.Sedangkan bahan yang
digunakan yaitu seekor ikan nila sebagai
objek yang akan di amati selama praktikum berlangsung.Setelah alat dan bahan
siap,ikan diletakkan diatas nampan kemudian diamati bagian bagian
morfologinya.Setelah itu,selanjutnya melakukan pembedahan ikan untuk diamati
bagian dan struktur anatominya. Pembedahan dilakukan dengan menyayat
ikan menggunakan silet dan gunting mulai dari bagian bawah ( anus ) sampai ke bawah kepala. Setelah
itu mengamati dan menggambar struktur bagian dalam ikan nila tersebut secara seksama.
- Tikus
Prosedur yang
kami lakukan untuk pembedahan tikus ini
adalah sebagai berikut.
Pertama-tama menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
terlebih dahulu dalam
praktikum,alat-alat yang digunakan antara lain, 1 set alat bedah untuk membedah
tikus,sebuah nampan sebagai wadah untuk meletakkan tikus yang diamati, kemudian
jarum pentul untuk menjepit badan tikus yang dibedah dan sarung tangan sebagai
pelindung tangan dan alat perlengkap dalam pembedahan.Sedangkan bahan yang
digunakan yaitu seekor tikus sebagai
objek yang akan di amati,kemudian cairan chlorofoam untuk membius tikus dan
kapas untuk mengambil cairan chlorofoam tersebut.Setelah alat dan bahan
sudah disiapkan ,tikus diletakkan diatas
nampan kemudian diamati bagian bagian morfologinya.Setelah itu,selanjutnya
melakukan pembedahan terhadap tikus untuk diamati bagian dan struktur anatominya.
Pembedahan dilakukan dengan cara membuka rongga perutnya secara
tipis dengan gunting, dan
membedahnya mulai dari anus sampai bawah kepala (kerongkongan) sehingga terlihat
bagian dalam tubuhnya. Setelah itu mengamati dan menggambar struktur bagian dalam penyusun tubuh tikus tersebut .
- Analisis Hasil
- Ikan Nila
Adapun dalam praktikum Biologi
Umum II kegiatan VI tentang ‘Sistematika,Anatomi,Morfologi Ikan Nila’ ini,
telah kami lakukan pengamatan mengenai morfologi hingga anatomi ikan nila
tersebut yang hasilnya sebagai berikut :
- Morfologi Ikan Nila ( Oreochromis Niloticus )
Morfologi ikan nila pada
dasarnya terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian kepala ( caput ) ,bagian
tubuh ( truncus ) dan bagian ekor ( cauda ). Pada ketiga bagian-bagian tersebut
masing-masing memiliki bagian morfologi diantaranya :
Kepala ( caput )
terdiri atas bagian-bagian mulai dari rongga mulut ( rima oris ) sebagai
jalan keluar masuknya air maupun makanan ,cekukan hidung ( fovea nasalis ) yang
terletak diatas mulut, kemudian mata ( organon visus ) sebagai alat
pengelihatan , serta bagian penutup insang ( aparathus opporcularis ) yang
terletak disamping bagian kepala yang berdekatan dengan organon visus.
Tubuh ( truncus ) terdiri atas
bagian bagian yaitu sisik ( squama ) yang merupakan sistem penutup,dimana pada
sisinya terdapat terdapat guratan sisi ( linea lateralis ).Kemudian untuk
bagian sirip yang berfungsi sebagai alat keseimbangan dalam
pergerakannya,terdiri atas sirip punggung ( pinna dorcalis ) yang terletak
dibagian punggung, selanjutnya sirip dada ( pinna pectoralis ),kemudian sirip
perut ( pinna abdominalis ) yang berukuran lebih besar dibanding sirip dada,dan
juga terletak dibawawh sirip dada.Selain sirip dada terdapat siri belakang ikan
( pinna analis),
Serta pada bagian ekornya
terdapat sirip ekor ( pinna caudalis ).
- Anatomi Ikan Nila ( Oreochromis Niloticus )
Untuk bagian bagian anatomi ikan
nila, kami megamati organ organ dalam ikan yang dalam hal ini adalah organ
kerja yang menjalankan fungsi kehidupan
pada ikan nila,antara lain mulai dari bagian jantung ( cor ) berbentuk bulat
tidak terlalu besar, kemudian hati ( hepar ) berukuran besar jika dibanding
dengan organ lainnya ,selanjutnya bagian kelenjar empedu ( vesica felea )
berbentuk bulat hitam yang terletak disamping organ hati.Bagian lainnya yaitu
usus (intestinum) yang berbentuk gumpalan urat, terbagi menjadi dua bagian
yaitu usus halus ( intestinum tennue ) dan usus besar ( intestinum crassum
).Selain itu ada bagian sekresi yaitu ginjal ( ren ) dan juga ditemukan bagian reproduksi yaitu sel telur
karena ikan nila tersebut berkelamin betina.Kemudian untuk insang ( branchialis
) sebagai alat pernapasan tersusun atas gerigi insang ( gill raker ),lengkung
insang ( arcus branchialis ) dan lembaran insang (hemi branchialis) dimana dua hemi branchialis ini disebut holo
branchialis.
- Tikus
Adapun hasil yang kami dapatkan
dalam pengamatan tentang ‘Sistematika,Anatomi,Morfologi tikus’ ini, menurut
pengamatan yang telah kami lakukan mulai dari morfologi hingga anatomi tikus
tersebut, kami dapatkan hasil sebagai berikut :
- Morfologi Tikus ( Mus musculus )
Morfologi dasar tikus terbagi
atas bagian kepala ( caput ), leher ( cervix ), bagian tubuh ( truncus ) dan
bagian ekor (cauda).Berikut
masing-masing bagian dari organ organ luar tersebut :
Kepala ( caput ) terdiri atas
bagian bagian mulai dari rongga mulut (cavum oris) yang merupakan bagian awal
penerima makanan, gigi ( dentise ) sebagai alat pengunyah makanan, kemudian
bagian bibir yang terbagi atas bagian bibir atas ( labium superior ) , dan
bagian bibir bawah ( labium inverior ) dimana kedua bagian bibir ini dipisahkan
oleh cavum oris.Selanjutnya bagian kumis ( vibrissae ) yang tumbuh dibagian
samping kepala, bagian hidung ( nares ) yang merupakan bagian sistem pernapasan,
bagian mata ( organon visus ) yang merupakan alat pengelihatan.Pada bagian mata
ini terdapat bagian kelopak mata yang terbagi atas kelopak mata atas (
pelpebrae superior ) ,dan kelopak mata bawah ( pelpebrae inferior ), serta
terdapat pula bagian daun telinga ( auricullae ).
- Anatomi Ikan Tikus ( Mus musculus )
Bagian anatomi yang diamati
setelah dilakukan pembedahan melalui prosedur yang diterapkan antara lain
sebagai berikut :
Jantung ( cor ) yang berbentuk
bulatan tidak terlalu besar dan berwarna coklat tua,kemudian hati ( hepar )
yang memiliki ukuran terbesar diantara organ organ lainnya.Selanjutnya terdapat
paru paru ( pulmo ), Paru-paru ini terletak di dalam
rongga dada, di lindungi oleh struktur selangka dan bagian belahannya dipisahkan oleh garis
tengah tulang punggung.Selain itu terdapat bagian lambung ( ventriculus )
berbentuk lengkungan dengan warna keputihan yang merupakan bagian sistem
pencernaan tikus.Disamping ventriculus terlihat pula bagian pankreas yang
berbentuk seperti lembaran daun dengan warna kecoklatan.Untuk bagian ginjal (
ren ) terdapat jumlahnya sepasang yaitu dibagian kiri dan kanan layaknya pada
manusia,namun tidak kami temukan adanya kelenjar empedu pada bagian dalam tubuh
tikus tersebut.Bagian selanjutnya yaitu
usus ( intestinum ) yang terbagi menjadi usus halus ( intestinum tennue
) dan usus besar ( intestinum crassum ) yang merupakan penyalur hasil maupun
sisa metabolisme pada tubuh tikus.Organ lain yang ditemukan pada bagian dalam
tikus ini adalah bagian sel telur ( ovarium ) yang berbentuk bulat dan
tersambung satu sama lain mengelilingi bagian bawah dan letaknya berdekatan
dengan bagian vagina tikus tersebut.
BAB V
PENUTUP
- KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari
hasil praktikum ini yaitu :
- Ikan nila dan tikus merupakan binatang atau hewan yang tergolong kelompok vertebrata.
- Ikan nila maupun tikus sama-sama mempunyai keankaragaman, baik dari sistematika,anatomi hingga morfologi.
- Morfologi dasar ikan nila terbagi atas bagian kepala ( caput ),tubuh (truncus) dan ekor ( cauda )
- Anatomi ikan tersusun atas bagian bagian jantung ( cor ) , hati ( hepar ), kelenjar empedu ( vesica felea ) , usus (intestinum) terbagi menjadi dua bagian yaitu usus halus ( intestinum tennue ) dan usus besar ( intestinum crassum ).Selain itu ada bagian sekresi yaitu ginjal ( ren )
- Morfologi dasar tikus terbagi atas bagian kepala ( caput ) , leher,tubuh(teruncus) dan bagian ekor ( cauda )
- Anatomi pada tikus memiliki kemiripan dengan struktur anatomi pada manusia yaitu tersususun atas bagian Jantung ( cor ), hati ( hepar ), paru paru ( pulmo ) lambung ( ventriculus ) , pankreas , ginjal ( ren ) . usus ( intestinum ) yang terbagi menjadi usus halus ( intestinum tennue ) dan usus besar ( intestinum crassum ) serta sel telur ( ovarium )
- SARAN
Hendaknya praktikum seperti ini lebih ditingkatkan
untuk kegiatan selanjutnya , karna kegiatan praktikum ini sangat memberikan
manfaat khususnya pengetahuan tentang
hewan yang ada disekitar kita.
Youtube Player Review 2020 - Videoslots.cc
BalasHapusYouTube Player Review 2020: Is the “Player” a great option for any video game? youtube converter Rating: 4 · Review by Pro-user